Ekonomi Hijau (Green Ekonomi) Peluang dan Tantangan di Indonesia

KesahPublik.com Sabtu, 12 Oktober 2024 1:23 WIB
FITRAH, Peserta LK3 Badko Jawa Barat

Aktivitas perekonomian rendah emisi ialah primadona menuju Indonesia mencapai emisi nol pada tahun 2060. Jalan yang panjang untuk menuju visi tersebut. Ini tidak mudah dan membutuhkan persiapan karena senantiasa mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara. Dalam arti, pembangunan rendah emisi itu dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat tetapi tidak mengabaikan kualitas lingkungan. Penerapan pembangunan itu dilandasi dengan pola baru atau disebut transformasi Indonesia menuju ekonomi hijau. Proses mencapai Indonesia bebas emisi sangat membutuhkan komitmen yang tidak hanya dari segi anggaran melainkan beberapa kebijakan strategis. Pemerintah Indonesia didesak untuk segera mengambil tindakan dalam menanggulangi volume emisi karena kian lama berdampak pada iklim global.

Perubahan iklim yang terjadi dapat berakibat buruk terhadap keselamatan dan kesehatan manusia. Diperkirakan, dampak ancaman iklim yang terjadi pada tahun 2030 bisa mencapai 3,45 persen dari PDB Indonesia. Angka ini bukan tidak kecil. Maka, dari itu hal ini harus segera dihindari. Pemerintah bersama dengan berbagai pihak harus mengambil langkah dini supaya intensitas emisi dapat segera diatasi.

Tantangan Pengembangan Ekonomi Hijau

tantangan besar masih menghadang perjalanan menuju ekonomi hijau di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah ketergantungan yang besar terhadap industri yang merusak lingkungan, seperti pertambangan batu bara dan deforestasi untuk perkebunan kelapa sawit. Perekonomian hijau sering kali bertentangan dengan kepentingan jangka pendek dari beberapa sektor industri yang mendominasi perekonomian nasional

Selain itu, regulasi yang belum memadai dan lemahnya penegakan hukum juga menjadi penghalang. Beberapa perusahaan masih belum mengindahkan aturan lingkungan, bahkan dalam beberapa kasus, terdapat dugaan bahwa penegakan hukum terkait perlindungan lingkungan dilakukan dengan tidak konsisten. Kurangnya infrastruktur yang mendukung energi terbarukan serta mahalnya biaya investasi juga menjadi kendala besar bagi Indonesia untuk sepenuhnya.

Penulis : FITRAH

Peserta LK3 Badko Jawa Barat

Berita Terkait

Berita Terbaru

14/08/2025 19:57 WIB

Mahasiswa Demo Tolak Pemangkasan Beasiswa Kukar Idaman

KESAHPUBLIK.COM, Tenggarong – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat…

28/07/2025 17:54 WIB

Akbar Haka, Musisi yang Kini Jadi Politisi, Siap Berkontribusi untuk Kukar dari Parlemen

KESAHPUBLIK.COM, Tenggarong – Akhmad Akbar Haka Saputra, musisi yang dikenal…

19/07/2025 20:09 WIB

Sukses Gelar MTQ Kaltim ke-45, Kutim Dapat Apresiasi Wakil Gubernur Seno Aji

KESAHPUBLIK.COM, SAMARINDA – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Kalimantan…

19/07/2025 19:49 WIB

DPRD Kaltim Desak Pemprov Selektif Beri Izin Tambang, Firnadi Ikhsan: “Jangan Tambah Lubang Bekas”

KESAHPUBLIK.COM, SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Firnadi…

24/06/2025 18:51 WIB

Aulia–Rendi Resmi Jadi Bupati dan Wakil Bupati Kukar, Fokus Lanjutkan Program dan Percepat Perbaikan Infrastruktur

KesahPublik.com – Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin resmi dilantik…

27/05/2025 16:36 WIB

Bupati Kukar Lantik 3.870 PPPK, Tegaskan Pentingnya Disiplin dan Pelayanan Publik

KesahPublik.com – Sebanyak 3.870 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)…