KesahPublik.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) resmi menetapkan pasangan nomor urut 01, Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin, sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025-2030.
Penetapan dilakukan dalam Rapat Pleno Terbuka pada Minggu (11/5/2025) malam di Hotel Grand Elty Tenggarong.
Pasangan Aulia-Rendi meraih kemenangan telak dengan perolehan 209.905 suara sah, mengalahkan dua pesaingnya pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar 19 April lalu.
Pasangan nomor urut 03, Dendi Suryadi dan Alif Turiadi, berada di posisi kedua dengan 105.073 suara, sementara pasangan nomor urut 02, Awang Yacoub Luthman dan Akhmad Jaiz, memperoleh 51.536 suara.
“Kita berhasil melaksanakan PSU Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati sesuai tahapan tanpa ada gugatan, dan kami bersyukur tingkat partisipasi tidak menurun dari Pilkada sebelumnya,” ungkap Ketua KPU Kukar, Rudi Gunawan, yang memimpin rapat pleno bersama seluruh komisioner.
Hasil penetapan dituangkan dalam surat keputusan (SK) yang ditandatangani kelima Komisioner KPU Kukar, yakni Rudi Gunawan, Muchammad Amin, Muhammad Rahman, Wiwin, dan Purnomo.
SK tersebut selanjutnya diserahkan kepada DPRD Kukar untuk ditindaklanjuti dengan Rapat Paripurna yang rencananya akan dilaksanakan pada Rabu (14/5/2025).
“Untuk pelantikan nanti ranahnya di Kementerian Dalam Negeri, kami berharapnya diproses dengan segera,” terang Rudi.
Proses penetapan ini disaksikan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), perwakilan partai politik dan pasangan calon, TNI-Polri, Pemerintah Kabupaten, dan DPRD Kukar. Total suara sah dalam PSU mencapai 366.514 dari 374.371 suara yang masuk.
Bupati terpilih Aulia Rahman menyampaikan rasa syukur atas kelancaran PSU dan berterima kasih karena semua paslon menerima hasil pilkada dengan lapang dada sehingga tidak ada lagi saling menggugat.
“Tidak ada lagi kosong satu, kosong dua, dan kosong tiga. Sekarang kita melebur untuk membangun Kukar yang lebih baik,” ujar Aulia.
Ia juga mengajak masyarakat Kukar untuk bersama-sama menyukseskan program Kukar Idaman Terbaik yang bukan sekadar program pencitraan.
“Kita akan bekerja sesuai keinginan masyarakat melalui program yang kita susun dalam Kukar Idaman Terbaik. Kita tidak ingin gegabah dalam melaksanakan program,” pungkasnya.
PSU Pilkada Kukar merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah adanya penetapan ini, maka berakhir sudah rangkaian pemilihan kepala daerah di Kabupaten Kukar untuk periode 2025-2030. (Rs)